Jumat, 25 Desember 2009

Rasulullah Manusia Termulia

  Rasulullah Manusia Termulia


Asslamualaikum akhi dan ukhti

Pada note kali ini saya mencoba mengutip dari beberapa bacaan dan buku tentang Rasulullah. Mudah - mudahan bisa membuat kita lebih mengenal sosok junjungan kita baik dalam pandangan positif (sudah tentu.red), maupun pandangan miring. negatif dan sinis dari dunia Barat. Akan saya tekankan sebelumnya bahwa hal ini ditulis bukan bertujuan untuk menyudutkan golongan tertentu akan tetapi berdasarkan pada fakta dan bukti - bukti yang ada. Dan agar setiap muslim berwaspada keatasnya. Karena rada panjang. saya terpaksa membagi dalam beberapa note yang insyaallah tiap hari akan diupdate. Semoga hal ini bukan hanya akan menjadi bacaan semata, tapi dapat menebalkan keimanan kita kepada Allah SWT. Dan bagi mereka yang membaca bukan dari golongan muslim, mudah - mudahan apa yang saya share dapat menjadi jawaban dari pertanyaan mendasar kalian sekalian. amien ya rabbal alamin.


PENDAHULUAN

Sudah sejak lama Islam dan Nabinya, Muhammad Rasulullah SAW, disalahpahami kalangan Barat. Khususnya para sarjana orientalis. Bahkan sampai sekarangpun kesalahpahaman itu berkembang menjadi perasaan benci, terutama setelah runtuhnya menara WTC pada 11 SEPTEMBER 2001. Sejak itu, umat Islam, dan Rasulullah SAW, bahkan juga bangsa - bangsa Timur Tengah pada umumnya dituding sebagai "biang teroris".

Namun, persepsi salah itu ternyata tidak menjangkiti seluruh komunitas di Barat. Masih ada orang - orang yang berpikiran rasional dan jernih dalam memandang duni muslim. Bahkan sejak peristiwa 11 September 2001 yang sangat menggemparkan itu, banyak orang barat penasaran terhadap Islam. Mereka mempelajari agama yang semula mereka benci dan takuti itu, dan lama - kelamaan mendapat hidayah Allah SWT : memeluk Islam dengan penuh kesadaran.

Di kalangan intelektual barat pun cukup banyak yang memandang dan memahami islam dengan cukup jernih. Meskipun mereka tidak beriman, pengamatan mereka cukup rasional dan objektif. Salah seorang di antaranya ialah KAREN ARMSTRNG, mantan biarawati Katolik yang kemudian mengajar sastra Inggris abad ke19 di Bedford College, University of London. Salah satu bukunya, A HISTORY of GOD edisi bahasa Inggris, laku setengah juta eksemplar.

Belakangan ia menulis buku MUHAMMAD, A BIOGRAPHY OF THE PROPHET (1991), yang cukup mendetail, obyektif, tanpa bias dan prasangka buruk tentang Rasulullah SAW. Barangkali karena itulah konon pada tahun 2005 ia mendapat hidayah dan memeluk Islam... Alhamdulillah.

Dalam bukunya Karen Armstrong menyajikan pemahaman tentang Islam dan kehidupan Rasulullah SAW secara akurat dan mengagumkan. Ia menulis "Muhammad adalah sosok manusia yang kompleks, penuh kasih, kadang - kadang melakukan ha;-hal yang sulit kita (Barat) terima, tetapi memiliki tatanan yang jenius dan besar, serta menyebarkan sebuah agama dan tradisi buadaya yang tidak didasarkan pada pedang. ISLAM adalah kedamaian dan rekonsiliasi."

BUKAN SANTO.

Karen Armstrong melihat Rasulullah SAW sebagai "manusia biasa", pemahaman yang memang demikian dalam ISLAM, sebagaimana yang diakui sendiri oleh Rasulullah SAW. Bagi Karen, Rasulullah SAW adalah sosok religious tapi bukan santo (orang suci). Rasulullah memang bukan "orang suci" sebagaimana tokoh - tokoh penting dalam agama -agama lain, namun beliau adalah Rasul dan Nabi yang mendapat wahyu dari Allah SWT, dan TAK MUNGKIN diperTUHANKAN.

Masih menurut Karen, orang barat memandang Alquran sebagai teks yang sulit dan penuh simbol, lebih menggambarkan TUHAN daripada Nabi Muhammad. Dalam hal ini, Karen berusaha secara jernih dan proporsional menjelaskan bahwa Alquran secara tak langsung memberi bahan yang tak ternilai mengenai sejarah awal komunitas muslim.

Alquran tidak datang seketika seperti Taurat yang disampaikan Allah kepada Musa di Gunung Sinai. Alquran turun kepada Nabi Muhammad kalimat demi kalimat, ayat demi ayat, surah demi surah, kadang - kadang berkenaan dengan situasi khusus di Makkah dan Madinah, juga menjawab beberapa para pengkritik Muhammad. Karena setiap pesan harus disampaikan, sedangkan nabi Muhammad ummy (buta huruf), beliau mengucapkannya dengan keras, sementara kaum muslimin ada yang menghafalnya, dan yang dapat menulislalu menuliskannya.

Alquran sangat mencengangkan masyarakat arab, karena sangat berbeda dengan literatur yang pernah mereka ketahui sebelumnya. Beberapa dari mereka yang langsung menganut Islam percaya bahwa hanya inspiraasi Agunglah yang mampu menonjolkan bahasa yang istimewa ini. Sementara yang lain terpesona, dan tak tahu apa yang harus mereka lakukan.

Kaum muslimin meyakini Alquran sebagai wahyu yang "menggerakkan". Setiap kali mendengar Alquran, mereka merasa seperti diselimuti dimensi suara agung, seperti halnya pengalaman rasul di Gua Hira'. Sebaliknya, orang barat cenderung melihat Alquran pengulangan yang membosankan, namun sesungguhnya kitab itu tidak dirancang untuk dibaca secara personal, melainkan untuk ibadah.

Bila seorang muslim mendengarkan sebuah surah dibaca di masjid, mereka diingatkan pada ajaran sentral melalui satu surah ini. Bagaimanapun, kaum non muslim akan menemukan Alquran merupakan sumber informasi yg sanga berharga tentang Nabi Muhammad. Meskipun tidak dikompilasi secara resmi samapai Nabi wafat, Alquran memang otentik.

kaum terpelajar modern yang telah berhasil melacak waktu setiap surah dg akurasi yang masuk akal menunjukkan bahwa bagian - bagian awal Alquran merujuk pada masalah - masalah khusus yg dihadapi Nabi Muhammad ketika Islam masih "kecil" yang harus berjuang. Kenyataan ini akan dilupakan orang kelak, ketika Islam telah menjadi agama yang kaut dan mapan.

Nabi Muhammad sangat berbeda dengan Yesus. Kaum muslimin telah mengembangkan ketaatan simbolis kepada Nabi Muhammad, tetapi mereka tak pernah menuhankannya. Sesungguhnya beliau hanyalah sesosok manusia. Nabi Muhammad bahkan buakan seorang SANTO yang begitu eksklusif, seperti dalam tradisi Kristiani. Beliau hidup dalam masyarakat yang keras dan berbahaya, tapi juga seorang manusia yang kompleks dan penuh kasih sayang.

Nabi Muhammad memiliki bakat luar biasa dalam bidang spiritual maupun politik, namun keduanya tidak selalu berjalan bersama, dan beliau yakin semua umat beragama punya tanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang baik dan adil. Beliau dapat sangat marah dan keras, tapi juga bisa begitu lembut, menghargai dan luar biasa baik.

Kita tak pernah mendengar Yesus tertawa, namun sering kita baca tentang Nabi Muhammad yang tersenyum dan menggoda orang - orang di dekatnya. Kita membaca beliau bermain - main dengan anak - anak, menghadapi persoalan dengan istri - istrinya, menangis pilu ketika sahabtnya meniggal, atau memamerkan bayi lelaki seperti halnya semua ayah yang bangga akan kelahiran putranya.

Jika kita dapat memandang Nabi Muhammad sebagaimana memandang tokoh penting lainnya, pasti kita dapat menganggapnya sebagai salah seorang jenius yang dikenal oleh dunia. Nabi Muhammad, lewat wahyu Allah, meninggalkan sebuah MASTERPIECE tertulis, membangun agama besar dan kekuatan dunia baru. Dan itu semua bukanlah pencapaian sederhana.

Salah satu kelebihan Rasulullah SAW yang mengagumkan ialah walaupun ummy, beliau memiliki pengetahuan tentang Judaisme dan Kristenitas, meski sanga terbatas. Tak seperti para nabi Israel dalam perjuangannya menuju monotheisme yang sulit, Nabi Muhammad tidak didukung oleh tradisi yang sudah mapan, dengan panduan etik berabad -abad.


 MONOTHEISME RADIKAL


Nabi Muhammad SAW harus memulainya dari serpihan - serpihan, dan berjalan menuju spiritualitas monotheisme radikal. Sesungguhnya beliau kerap berada dalam bahaya yang mematikan, dan hampir - hampir merupakan mukjizat beliau dapa bertahan. Nabi Muhammad Saw berhasil. Menjelang akhir hidupnya, beliau berhasil memotong akar siklus kekerasan kesukuan yang kronis yang menyengsarakan, sementara tradisi penyembahan berhala tidak lagi berlanjut.

Salah satu hal krusial yang sering menjadi fitnah ialah tentang kesucian Alquran yang oleh kalangan Barat dikatakan sebagai karangan Muhammad. namun dengan konsdisi yang ummy, adalah sangat musykil kitab suci yang luar biasa itu dikarang oleh seorang yang buta huruf. Dalam Alquran beliau memang kerap disebut sebagai nabi yang ummy, sehingga Alquran merupakan mukjizat.

Kita lihat bahwa hampir selama 1000 tahun kaum barat tidak dapat mempercayai bahwa Muhammad memiki tugas kenabian yang murni. Bahkan jika nabi Muhammad perlu mengirim surat, beliau mendiktekannya kepada Ali bin Abi Thalib yang pandai membaca. Sementara menyembunyikan kemampuannya membaca dan menulis sepanjang hidupnya, merupakan pekerjaan yang sangat sulit.

Selain itu menipu bukanlah kareakternya. Dan peniuan akan sulit dipertahankan., mengingat beliau sangat dekat dengan rakyat.


BUKAN SOSIALIS


Kaum terpaelajar barat menyatakan bahwa Rasullullah SAW bukanlah sosialis. Mereka menandai, Rasul tak pernah mengkritik KAPITALISME yang memberikan kemakmuran bagi suku Quraisy. Rasulullah SAW mungkin tak sependapat dengan semua konsep baru tentang sosialisme, ketika paham itu munculperlahan - lahan di barat. Namun bila diteliti secara mendalam, beliau jelas seorang yang berjiwa sosial, dan ini meninggalkan kesan yang melekat pada etos Islam yaitu berjiwa sosialis akan tetapi tetap bukan kaum sosialis.

Beliau memang tidak mengutuk kekayaan dan kepemilikan sebagaimana dilakukan oleh Yesus, dan kaum muslimin tidak diperintahkan menyerahkan semua milik mereka. Mereka hanya diwajibkan bermurah hati dan memberikan bagian yang tetap atas penghasilan mereka kepada kaum miskin. Zakat menjadi salah satu rukun islam yang penting. Mereka juga dilarang menimbun uang atau mengembangkan permusuhan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih. Sebaliknya mereka harus memelihara kaum miskin, dan tak boleh menipu anak yatim atas harta warisan mereka.

Nabi Muhammad SAW selalu hidup sederhana dan hemat, bahkan ketika beliau telah menjadi tokoh yang paling berpengaruh di Jazirah Arab. Beliau membenci hidup berhura - hura,dan bermewah - mewahan. Beliau tidak pernah memiliki lebih dari satu setel pakaian. Dan ketika para sahabat mendesaknya untuk mengenakan pakaian yang lebih pantas untuk dikenakan dalam sebuah upacara, beliau selalu menolaknya.

orang Barat kerap salah mengartikan metafora theologis Alquran, karena mereka cenderung membaca buku untuk mendapatkan informasi. Padahal, di abad pertengahan orang Kristen mengembangkan metode yang sepenuhnya simbolis. Bahkan beberapa kejadian yang digambarkan Alquran tentang kehidupan para nabi, atau hari kiamat yang semkin dekat, merupakan representasi atas kebenara Allah SWT dan tak seharusnya dipahami sebagai fakta-fakta harafiah.

Ketika mucul konflik gara-gara novel Salman Rushdie, The Satanic Verses (1988), kaum muslimin memprotes novel yang menampilkan parodi tentang nabi Muhammad SAW tersebut. Laknatullah mereka menggambarkan bahwa Rasulullah seseorang yang berambisi politik, yang menggunakan wahyu sebagai lisensi untuk mendapatkan sebanyak mungkin perempuan.

Cerita itu juga mengungkapkan bahwa sahabat-sahabatnya yang pertama adalah manusia-manusia tak berguna. Yang paling menyakitkan kaum muslimin, buku itu mencemarkan integritas Alquran dengan mengatakan bahwa Alquran tidak bisa membedakan yang baik dan yang jahat.

Banyak pendukung Rushdie yang mahir bicara, menyatakan bahwa Islam adalah agama yang memveto kebebasan mengenyam pendidikan dan kebebasa berkesenian, padahal orang - orang Islam generasi awal membangun peradaban besar berupa karya-karya seni yang indah dan tradisi filosof rasionalistis yang mengilhami kaum terpelajar barat di abad pertengahan.

Penilaian barat tentang perkawinan Rasulullah sangatlah menyeramkan. Perkawinannya dengan seorang janda kaya, Khadijah dianggap sebagai kompensasi karena kehilangan kasih sayang orang tua yang begitu cepat.

Sudah menjadi kebiasaan di barat untuk mengejek perkawinan seorang pemuda dengan perempuan yang lebih tua, apalagi janda kaya. Diimplikasikan bahwa rasul setuju atas perkawinan itu karena alasan-alasan yg bersifat sinis. Bahkan Maxime Rodinson, dalam bukunya, memperkirakan bahwa rasul pasti frustasi dengan perkawinan itu dalam hal seksual maupun emosional.

Namun kenyataannya justru seblaiknya. Pada tahun-tahun awal kenabiannya, beliau tak akan berhasil tanpa dukungan dan nasehat spiritual istrinya. Khadijah adalah wanita yang luar biasa. Dia berkemauan keras, cerdas dan mulia. Setiap kali diserang atau diguncang oleh kekuatan pengalaman mistiknya, rasul elalu mencari ketenangan pada istrinya. Khadijah adalah orang pertama yg mengenali kemampuan luar biasa suaminya, memperkuatnya, meringankan bebannya, dan mengakui kebenarannya.

Rasulullah adalah lelaki yang penuh semangat, namun beliau tidak pernah mengambil istri lain selama masih beristrikan Khadijah. Suatu fakta yang seharusnya dicatat oleh mereka yang mengkritik kehidupan poligaminya di tahun-tahun belakngan ini.

Setelah kematian istri pertamanya itu, nabi kerap membuat cemburu para istrinya dengan terus menerus memuji Khadijah. Pada suatu kesempatan pernah beliau begitu pucat ketika merasa mendengar suara Khadijah. Dan pernikahannya bukanlah pernikahan untuk bersenang-senang, Rasul memberikan sebagian besar penghasilah keluarga untuk fakir miskin dan membuat kehidupan keluarganya sendiri sangat hemat.

Banyaknya istri Rasulullah SAW menimbulkan spekulasi yang tak senonoh dan mnyeramkan di Barat, dan mengundang kecemburuan yang sulit disembunyikan. Kelak Alquran menyatakan bahwa seorang muslim dapat memiliki 4 istri, tetapi Muhammad sebagai nabi diizinkan memiliki lebih dari 4.

Di masa itu sdikit sekali orang arab yang memandang monogami sebagai norma yang diinginkan. Dan ketika Nabi Muhammad menjadi tokoh yang Agung, istri-istrinya dianggap sebagai harem. Ketika itu dalam masyarakat suku, poligami cenderung dianggap normal. Padahal Injil Perjanjian Lama (bukan asli menurut muslim.red) sendiri mengungkapkan kisah tentang eksploitasi seksual Raja Daud maupun sejumlah harem yang dimiliki Nabi Sulaiman.

Seperti halnya Nabi Muhammad, Nabi Daud dan Nabi Sulaiman hidup di suatu zaman ketika umat mereka hidup dalam perubahan dari persukuan ke perkotaan. Namun, salah membayangkan Rasulullah bersenang-senang dalam kemerosotan di taman kesenangan duniawi. Sesungguhnya semua istri itu merupakan anugerah. Secara sederhana dapat diartikan dua hal. pertama, baik Saudah maupun Aisyah dipilih bukan karena daya tarik seksual mereka. Aisyah hanya seorang gadis kecil dan Saudah pada usia 30 tahun telah melewati kemudaannya dan mulai gemuk. Dan perlu diketahui bahwa Rasulullah tidak membangun suatu "klan" berdasarkan darah, melainkan pada ideologi.

Para pengkritik Rasulullah cenderung memandang poligami adalah mumi sebagai sovinisme (male chauvinism, paham yg menganggap laki-laki lebih tinggi daripada perempuan). Namun kenyataannya, poligami tidak dirancang untuk memperbaiki kehidupan seks kaum lelaki, melainkan sebuah legislasi sosial. Masalah anak yatim telah "membebani" Rasulullah sejak awal masa kenabiannya, dan itu diperburuk dengan kematian para sahabat dalam pernag Uhud.

Para syuhada Uhud tak hanya meniggalkan istri, anak perempuan tetapi juga saudara perempuan dan kerabat-kerabat lain yang memerlukan perlindungan baru. Para pelindung baru mereka mungkin tak cermat dalam pengurusan harta benda anak yatim. Sebagian mungkin membiarkan wanita- wanita itu tidak menikah, mereka tetap dapat menguasai harta bendanya. Sebab merupakan hal yang biasa bila laki-laki yang menikahi perempuan menguasai harta bendanya.

Saat itu terjadi kekurangan jumlah laki-laki di jazirah arab dan kelebihan jumlah perempuan yang belum menikah yang sering dieksploitasi secara buruk. Alquran amat memperhatikan persoalan ini, dan mengambil jalan poligami sebagai cara penyelesaiannya.

Para pengkritik barat kerap menyalahkan Alquran dalam hal memperlakukan wanita, yang mereka pandang tidak adil. namun kenyataannya, emansipasi wanita merupakan hal yang selalu hidup di qalbu Nabi Muhammad SAW. Banyak kritik di kalangan barat bahwa Alquran mengkhutbahkan standar ganda. Hukum pewarisan misalnya, menyatakan bahwa perempuan dapat mewarisi hanya separuh dari yang diterima saudara laki-lakinya.

Dalam konteks abad ke20 ketika mereka di barat mengkampanyekan persamaan hak bagi kaum wanita, legislasi Alquran tampak menjadi penghalang. Namun pada abad ketujuh di jazirah arab, hal itu sangat revolusioner. kita mesti melihat bagaimana kehidupan wanita-wanita periode pra-Islam waktu itu, ketika pembunuhan bayi-bayi perempuan merupakan norma yang berlaku, dan perempuan tak memiliki hak apapun. Dan kita harus melihat aturan poliami dalam konteks yang benar.

Di jazirah arab abad ketujuh, ketika laki-laki bebas mempunyai istri sebanyak yg dia sukai, pengaturan Alquran mengenai 4 istri merupakan pembatasan. Bahkan Alquran langsung menindaklanjuti ayat poligami itu dengan kualifikasi yg harus dipertimbangkan dengan serius. Bila laki-laki tak yakin dapat bertindak adil, dia harus tetap monogami.

Setelah hijrah, Rasulullah mencapai keberhasilan yang spektakuler secara politis maupun spiritual. Inilah yang sulit diterima dan dipercaya oleh barat Kristen. Rasulullah menjadi pemimpin politik yang cerdas dan kharismatik, yang tidak hanya merubah arab tetapi juga sejarah dunia. Namun justru karena itulah para pengkritiknya di Eropa menggambarkannya sebagai penipu yang menggunakan agama sebagai alat kekuasaan.

Mengapa? sebab dunia kristen telah didominasi oleh bayangan penyaliban Yesus (sebenarnya tida.red), yang mengatakan bahawa kerajaannya bukanlah di dunia, sehingga mereka cenderung melihat kegagalan dan penghinaan sebagai tanda resmi pemimpin agama. Secara khusus mereka cenderung menganggapnya sebagai skandal, bahkan mengutuknya ketika Nabi Muhammad berperang untuk mencapai kedamaian, kekuasaan dan kemenangan. Islam disebut sebagai "agama pedang", keyakinan yang meninggalkan spiritualitas sejati, menyucikan kekerasan dan tak mengenal toleransi. Padahal jika itu memang benar, seharusnya dahulu seluruh bagian Eropa yg pernah ditaklukkan kaum muslim menjadi negara Islam. Tetapi buktinya tidak, karena tak ada pemaksaan dalam Islam untuk memeluk agama.
Padahal orang-orang Kristen sendiri juga berperang dalam perang suci mereka di Timur Tengah saat itu.

Setiap agama memiliki pandangan khusus yg memberi sifat pada perjuangannya untuk mencapai nilai dan makna akhir. islam bukanlah semacam agama "damai" yang menyerahkan satu pipi untuk dipukul, melainkan agama ayng memerangi TIRANI dan kesewenang - wenangan. Seorang muslim memiliki kewajiban suci untuk memimpin kaum lemah dan tertindas. Dan sesungguhnya JIHAD itu adalah PERINTAH ALLAH.

Sangat sulit bagi mereka di barat menanggapi hubungan antara nabi Muhammad SAW dan kaum Yahudi di Madinah, karena hal ini mengangkat terlalu banyak hal memalukan dari diri mereka sendiri. Namun perjuangan Rasul menghadapi tiga suku utama Yahudi di Oase amat berbeda dengen kebencian rasial dan agama yang menyerang umat Kristen Eropa selama hampir 1000 tahun. Teror irasional yg dirasakan umat kristen menemukan ekspresi finalnya dalam perang salib sekuler Hitler terhadap Yahudi. Nabi Muhammad SAW tak mempunyai fantasi dan hal yg menakutkan itu. Beliau tak memiliki kehendak untuk menjadikan Madinah sebagai daerah kekuasaannya. Klan - klan Yahudi hidup damai di Madinah bersama kaum muslim.

Selama berabad-abad mereka di Barat selalu membayangkan sosok Rasul sebagai sosok yang menyeramkan, tentara yang kejam, dan politisi tak berperasaan. Sesungguhnya beliau adalah seorang laki-laki baik, berperasaan, dan penyayang binatang. Jika melihat seekor kucing tidur di jubahnya, beliau tak akan membangunkannya.

Nabi Muhammad berusaha mengajari ummatnya untuk mencintai alam. Selama masa jahiliyyah, bangsa arab memperlakukan binatang dengan sangat kejam. Mereka biasa memotong sebongkah daging hewan untuk dimakan, sementara si hewan masih hidup. Mereka juga mengalungkan tanda pengenal yg menyakitkan di leher unta. Nabi Muhammad melarang pemberian tanda pengenal yg menyakitkan itu.

Mereka di Barat tak pernah berhasil memahami Islam. Gagasan mereka tentang senantiasa kasar dan menentang. Saat ini mereka mengingkari komitmen tentang toleransi, karena tindakan mereka yg menimbulkan penderitaan dan kesedihan di dunia muslim. Islam tak akan hilang atau musnah, bahkan akan lebih baik. Mereka hanya dapat berharap bahwa pemahaman itu belum terlambat kelak.

Kelemahan mendasar peradaban barat dan Kristenitas dalam dunia modern ialah ketidakmampuan mereka melihat bahwa mereka berbagi planet ini bukan dengan mereka yang lebih rendah, melainkan dengan mereka yang setara.

Jikan peradaban barat tak dapat belajar memperlakukan manusia dengan penghormatan mendasar secara intelektual, sosial politis maupun ekonomi, dan gereja Kristen secara theologi, pada gilirannya mereka akan gagal menghadapi aktualitas abad ke20. Kenyataannya, Islam dan Barat berasal dari radisi yang sama. Sejak masa Nabi Muhammad SAW kaum muslimin telah melihat hal ini, namun Barat tak dapat menerimanya.

Mungkin satu hal yang baik untuk memulai ialah berusaha memahami Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yg kompleks, penuh kasih sayang, yang kadang-kadang melakukan hal yang sulit mereka terima, tetapi memiliki tatanan yang jenius dan besar, serta pembawa agama baru dan tradisi budaya yang tidak didasarkan pada pedang-tidak seperti mitos yg dikembangkan di Barat, sebab Islam berarti kedamaian dan rekonsiliasi.


MENGAPA BARAT MEMBENCI NABI MUHAMMAD SAW



Rasulullah SAW selalu menjadi buah bibir. Bukan hanya ketika beliau masih hidup, sebelum lahirpun sudah dibicarakan. Bahkan belasan abad setelah beliau wafatpun masih juga dibicarakan. Yang suka memujinya bahkan mecintai dan merindukannya... tapi yang tak suka mencerca, memaki, dan melecehkannya. Memang, hanya manusia agung dan sangat istimewa yang dipuji sekaligus dicerca. Di dunia Kristen Barat, cercaan danpelecehan itu bertubi - tubi sejak dahulu hingga saat ini.

Dalam buku Biografi Muhammad misalanya, Barnaby Rogerson menulis "Nabi Muhammad memiliki rating negatif di dunia Barat. Cobalah anda menggambar seorang lelaki berjubah sedang tafakur, lalu memperkenalkannya kepada sebuah kelas anak-anak. Bertanyalah tentang siapakah dia, maka Anda akan mendapat jawaban bahwa dia adalah Dracula, atau Darth Vader, atau Dart Rider dari film Lord of the Rings. Jika anda menambahkan sorban, maka akan dianggap sebagai perompak barbarian."

Mengapa sedemikian besar kebencian masyarakat Kristen Barat terhadap Islam dan Nabinya??? Bisa dimaklumi. Sebab sejak Islam mulai didakwahkan Rasulullah SAW pada abad ketujuh Masehi. kemudian berkembang dengan sangat pesat, kekaisaran Byzantium baru saja menguasai Persia di Irak tidak jauh dari perbatasan Jazirah Arab yang kala itu dikuasai kaum Muslimin. saat itu kekhalifahan Turki Utsmani juga tengah berjaya.

Selama hampir 10 abad, kedua adikuasa ini terlibat peperangan memperebutkan wilayah-wilayah yang strategis khususnya di Timur Tengah dan Afrika Utara. Saat itu pula Nasrani telah mapan sebagai agama resmi Kekaisaran Byzantium, dengan TRINITAS sebagai satu-satunya akidah Kristen yang diakui.

Tapi tak lama setelah Byzantium mengalahkan persia, pasukan muslim menyapu bersih kemaharajaan persia dan wilayah-wilayah kekuasaan Byzantium seperti Syam (Syria), Palestina, Mesir, Irak dan Yaman. Wilayah - wilayah tersebut sangat strategis sebagai pintu gerbang masuk ke Asia, dan jalur lalu lintas perdagangan internasional yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Afrika. Ketika itulah, kekhawatiran bahwa Islam merupakan "ancaman besar" benar-benar menjadi kenyataan.

Bukan hanya perebutan pengaruh dan kekuasaan politik, kedua adikuasa itu juga tak sepaham dalam hal ideologi. Byzantium yang mengedepankan Trinitas dibantah habis oleh kaum muslimin dengan aqidah Tauhid, sementara Injil di tangan kaum Nasrani oleh kaum muslimin dianggap tidak asli lagi. Di pihak lain, kalangan Nasrani pun menuduh Islam, yang membolehkan poligami, sebagai agama yang mentolerir nafsu seks. Tapi mereka tak pernah mengecam Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Daud, dan Nabi Sulaiman, yang juga berpoligami, bahkan lebih dari 4. Mereka juga tidak menghujat Kitab Injil Perjanjian Lama mereka, yang melukiskan betapa Nabi Luth berhubungan seks dengan putrinya (Bukan INJIL menurut ISLAM).

Konflik itu semakin menajam ketika pada akhir abad ke 8 Masehi, kaum muslimin berhasil membebaskan Andalusia (Spanyol) dan Iberia (Portugal), kemudian menerobos Prancis, salah satu jantung peradaban Kristen masa itu. Dan delapan abad kemudian, abad ke 16, pasukan Turki Utsmani memporak-porandakan Eropa, yang selama satu millenium membangun peradaban dan kebudayaan dengan tenang. Bahkan pada abad ke 18 dan 19, ketika kaum kolonialis Eropa mencengkeram beberapa negeri termasuk wilayah kekuasaan kaum muslimin, sekali lagi pasukan Turki Utsmani menusuk jantung Eropa dan hampir saja menguasai Hongaria dan Austria, pintu masuk utama ke Eropa Barat dan Skandinavia.

Kenyataan ini semakin memperkuat anggapan barat bahwa Islam adalah "agama yg disebarkan dengan pedang" sebagai ancaman besar bagi peradaban Eropa. namun orang barat lupa bahwa lebih dari 10 abad sejak 600 SM hingga abad ke 7 M (saat lahirnya Islam), tak henti-hentinya kerajaan Romawi dan Macedonia mengobrak-abrik wilayah yang dihuni bangsa Persia dan Semit, yang belakangan hari berbondong-bondong memeluk Islam.

Mereka juga lupa bahwa kerajaan-kerajaan Arab kuno seperti Hira, Petra, Himyar, Palestina dll, berulang kali diserbu Romawi dan Persia. Selama beberapa abad pula orang arab hidup di bawah penjajahan Romawi dan baru terbebaskan saat Islam datang membebaskan dan mempersatukan mereka.

Pada permulaan abad ke 18 memasuki zaman Aufklarung (pencerahan), ketika pamor agama Kristen makin luntur, para sarjana Eropa sibuk membangun dasar-dasar pemahaman yang lebih luas tentang Islam dan kebudayaan Timur. Tetapi pransangka buruk yang dibangun oleh kaum kristen Byzantium belum terkikis habis. Apalgi saat itu mereka masih dihantui oleh rasa takut terhadap pasukan muslim Utsmani yang memang sangat sangat perkasa dengan kebesaran ALLAH.

Tetapi mereka mulai sadar bahwa Islam pun bisa dikalahkan dengan melihat keberhasilan Napoleon, Inggris, Rusia dan Belanda di Indonesia melawan pasukan muslim. Pada masa itulah berkembang orientalisme yang khusus mempelajari Islam guna mencari titik lemahnya. Sejak itu pula kampanye misionaris Kristen untuk membendung Islam semakin menjdai jadi. Diantaranya melaui buku buku bacaan yang memberikan citar buruk tentang Islam. Seperti karangan Sir William Muir a life of Muhammad yang menggambarkan Rasulullah sebagai roh jahat dan penuh nafsu seks. Dan kalimat terkenal dalam buku itu berbunyi "Pedang Muhammad dan Alquran adalah musuh paling berbahaya bagi peradaban, kebebasan dan kebenaran yang dijunjung tinggi oleh dunia yang beradab."

Namun seiring dengan dorongan mencerca, para sarjana orientalis yang mengkaji Islam tidak sedikit yang justru menjadi simpatik terhadap Islam dan kaum muslimin. Bahkan ada beberapa diantaranya yg mengaguminya. Misalnya Michael Hart dengan bukunya Ranking of 100 most Infuential Person in History menempatkan Rasulullah SAW pada urutan pertama, sementara Nabi Isa pada urutan 3, Sidharta Gautama pada urutan 4 dan Nabi Musa pada urutan ke 16. Selain itu pujangga besar Inggris dalam bukunya Whiter Islam menulis "Saya telah meramalkan keyakinan yang dibawa Muhammad bahwa keyakinan baru itu akan dapat diterima di hari esok karena permulaannya diterima di Eropa saat ini. Para pendeta abad pertengahan, baik melalui kesombongan maupun kefanatikannya telah melukiskan Islam sebagai kegelapan dunia. Bagi mereka, Muhammad dipandang sebagai orang anti Kristen. Saya telah melakukan studi atas Muhammad, orang yang sangat mengagumkan. Dan menurut saya, ia sangat jauh dari sikap memusuhi Kristen, dia semestinya disebut sebagai JURU SELAMAT MANUSIA".

Sarjana lainnya Anni Besant bahkan terang-terangan mengatakan kekagumannya : "Tidak mungkin orang yang memperlajari kehidupan dan karakter nabi besar asal Arab ini merasakan yang lain kecuali kekaguman dan penghormatan kepadanya." Sedangkan Barnaby Rogerson mengatakan "Saya berada di pihak cerita yang baik. Kehidupan Muhammad adalah sebuah kisah penderitaan yang indah. Ia adalah sejarah, tragedi dan pencerahan yang terjalin menjadi satu cerita. Ia juga sebuah cerita yang praktis tidak diketahui barat."

Bahkan ada beberapa yg mengakui ajaran Islam adalah benar, dan Rasulullah adalah utusan Allah dan kahirnya beriman dengan memeluk Islam.. Alhamdulillah. Di antaranya Martin Lings asal Inggris, Karen Armstrong asal AS, dan Philip K Hitti seorang sarjana Kristen asal lebanon yang karyanya sampai sekarang masih dicetak ulang The History of Arab (Dunia Arab - Indonesian Version).

Dalam buku yang sanagt terkenal dan fenomenal itu pula ia menyingkapkan fakta bahwa Islam bukanlah seperti yang dituduhkan barat, disebarkan dengan pedang. ia menulis "Hijrah yang mengakhiri periode Mekkah dan mengawali periode madinah, merupakan titik balik kehidupan Nabi. Ketika meninggalkan kota kelahirannya, penduduk Mekkah, khususnya kaum Quraisy, menghina dan menyepelekannya, namun ia berhasil kembali ke kota itu sebagai pemimpin yang dihormati. Ketika perannya sebagai Nabi mulai mendekati akhir tugas, perannya sebgai negarawan yang kharismatik muncul ke permukaan."

Ia pun melanjutkan "Muhammad adalah manusia yang termulia. Sekalipun sedang berada di puncak kejayannya, Muhammad menjalani kehidupan yang sederhana seperti pada saat ia mengalami masa-masa sulit sebelumnya. Ia tinggal di rumah dari tanah liat, terdiri dari beberapa kamar menghadap ke ruang tengah. ia sering terlihat sering memperbaiki sendirian pakaiannya dan setiap saat bisa ditemui masyarakatnya. Setelah wafat, sejumlah kecil kekayaan yang ia tinggalkan dimasukkan ke kas negara. Pernikahannya dengan 12 orang wanita, sebagian didasari oleh cinta dan sebagian lain atas pertimbangan sosial politik. PERILAKU KESEHARIANNYA, TELAH MEMBENTUK SATU TATANAN NORMA YANG DITAATI OLEH JUTAAN ORANG DEWASA INI. TIDAK ADA SEORANG PUN PERILAKUNYA YANG DITIRU SEDEMIKIAN MENDETAIL OLEH SEJUMLAH BESAR MANUSIA SELAIN MUHAMMAD, SEORANG MANUSIA SEMPURNA."

Lalu Martin Lings yang setelah masuk Islam berganti nama menjadi Abu Bakr Sirajuddin mengatakan dalam bukunya Muhammad : His Life on the Earliest Source "Muhammad adalah sosok mulia yang menghargai wanita, seorang dermawan yang sangat lembut hatinya. Bagaiaman mungkin seorang yang bersikap baik terhadap keluarganya dapat berbuat kejam terhadap sesama."

Allah Akbar..... Tidak ada nabi lain yang lebih berhasil daripada Rasulullah SAW. Memang banyak yang memperoleh kemasyuran dan punya banyak pengikut, tetapi siapa yang bisa menyamai Nabi Muhammad SAW dalam hal luasnya wilayah yang dikuasai??? Ia menjadi politikus, jenderal, dan Imam sekaligus.


wassalamualaikum







dr. Smile

0 komentar: