Jumat, 25 Desember 2009

Deciding To Be Happy

Berhubung ada yang meminta saya untuk menulis sebuah note about how to make decision, saya coba untuk menulisnya kali ini. Perlu diketahui sebelumnya bahwa ini adalah sebuah ilustrasi dan tidaklah berarti bahwa saya mencoba menggurui siapapun untuk membuat keputusan. Dan saya pun masih tetap belajar dalam hal itu, sama seperti yang lain.


Deciding To Be Happy


awalnya bingung untuk memilih judul yang tepat untuk notenya, tapi akhirnya diputuskan memilih "judul" yang simple ini.
Kata Happy berperan cukup besar dalam penekanannya. Karna kebahagiaan merupakan sebuah unsur yang sebenarnya sangat ingin dicapai dalam pengambilan sebuah keputusan.

Setiap hari yang kita jalani adalah hadiah yang sangat indah dari Yang Maha Memiliki yang menjadikan keseluruhan kehidupan kita penuh dengan makna dan warna-warni kebahagiaan.
Untuk merasa bahagia, bingung, kecewa, sedih, atau marah adalah masalah keputusan. Bila kita memutuskan untuk merasa berbahagia maka bahagialah kita.

Mohon disadari bahwa perasaan-perasaan itu ada, dan kita sendiri yang dapat mencegah pikiran dan tindakan kita dari melakukan yang baik, tetapi kita juga dapat mendorong diri untuk lebih banyak melakukan kebaikan.
Itu sebabnya, jangan pernah menelantarkan perasaan kita ke dalam sebuah perasaan yang sulit dimengerti oleh diri sendiri dan orang lain.

Sadarilah bahwa ada sebuah mekanisme yang sedang mengamati sikap dan perilaku kita, Anda dan saya, yang setia melakukan penilaian, dan yang dengan tegas mendekatkan atau menjauhkan kita dari kualitas hidup yang kita impikan.

Dalam mengambil keputusan kadang kita terbentur dengan perasaan yang bernama takut. Takut menyakiti, takut salah, takut kehilangan, dan takut gagal. Wahai sahabat - sahabatku, ketahuilah bahwa saat itu kau telah menyakiti, engkau sudah melakukan kesalahan dan bahwa dirimu sudah gagal.

Tapi terkadang kita lupa betapa serakahnya kita, jika kita menginginkan setiap kebahagiaan "hanyalah" milik kita, dan janganlah menyempitkan pikiran kita dengan bergumam dalam hati bahwa keberhasilan tidaklah pantas untuk orang lain.

maka camkanlah ini dalam mengambil keputusan bagimu :

1. Jika tidak sekarang, itu kapan ???
>>>> ingatlah jika kita berpikir untuk melakukan sesuatu maka semua halangan harus disingkirkan semua,, maka kapan kita akan bisa memulai. Terlalu banyak hal - hal yang mencoba mengurungkan niat kita untuk memulai, maka lupakan itu. Karena kita hanya akan bisa sampai di tempat tujuan hanya jika kita berangkat. Menunda dan melakukan itu sama saja, dalam arti keduanya membutuhkan waktu. Akan tetapi hanya satu yang memiliki kesempatan untuk sebuah keberhasilan.

2. Be the best at what you do
>>>> Masa depan Anda bergantung kepada penggunaan terbaik dari kemampuanmu, bukan pada kesalahanmu di masa lalu atau pada keraguanmu tentang masa depan. Masa depan kita bergantung kepada kekuatan kita, bukan pada masalah-masalah kita. Berfokuslah pada kemungkinan-kemungkinan baik, bukan pada kemungkinan gagal. Dan berfokuslah pada kesungguhan upaya, bukan pada masalah-masalah yang hanya ada dalam pikiran kita.

3. Tetapkan tujuan dan prioritas.
>>>> Coba kita bayangkan kalau surat tidak memiliki perangko, apa suratnya bisa sampai ??? Banyak pribadi menjadi perangko tanpa lem sehingga saat dikirimkan sudah lepas dalam perjalanan, sudah meragukan tujuan - tujuannya sendiri. Jadi fokuslah pada satu hal, lakukan dengan sungguh - sungguh mulai dari awal sampai tiba di tempat tujuan. Ingatlah, orang yang mengejar 2 kelinci, akan kehilangan dua-duanya.


4. nobody's PERFECT
>>>> Lebih baik melakukan sesuatu dengan TIDAK SEMPURNA, daripada TIDAK melakukan apapun dengan SEMPURNA. Banyak orang tidak melakukan sesuatu hanya karena takut tidak akan melakukannya dengan SEMPURNA. Padahal kalau dibandingkan tidak melakukan sesuatu dengan sempurna, maka apapun yang dilakukan seseorang mulai dari kualitas hampir tidak ada sampai kualitas sempurna selalu lebih baik daripada seseorang yang tidak melakukan apapun.


5. Kebahagiaan juga milik kita.
>>>> Setiap orang berhak untuk berbahagia, dan di dalamnya termasuk kita. Pikirkanlah itu jika dirimu takut melukai pribadi yang lain dalam mengambil keputusan. Dan jika "orang" yang takut kamu sakiti itu memang sungguh berhak untuk dikhawatirkan, maka ia juga akan "berbahagia" dengan kebahagiaanmu.


Semua yang kamu lakukan adalah untuk masa depanmu, maka janganlah kamu mengalihkan dirimu sendiri dengan menunda apa yang seharusnya kamu kerjakan.


dan JIKA KAMU SULIT UNTUK MEMUTUSKAN KARENA KHAWATIR BAHWA KEBAHAGIAAN ORANG LAIN AKAN MENGHENTIKAN KEBAHAGIAAN BAGI DIRIMU, MAKA JADIKANLAH BAHAGIANYA SEBAGAI BAHAGIAMU



best REGARDS



dr. SMiLE

0 komentar: