Kamis, 21 Januari 2010

Kekasihku.... penyiksaku

Assalamualaikum wr.wb

Kalau melihat judul di atas.. rasanya aneh yahh,, "Kekasihku,,,, penyiksaku". Akan tetapi pada diri sebagian orang, secara alam bawah sadar terkadang banyak hal yang membuat mereka tertekan dalam menjalani hubungan dengan pasangannya. Lalu perlahan, tekanan itu akan terasa semakin keras karena tidak ditindak lanjuti dengan penyelesaian yang "BAIK" untuk kedua belah pihak. Dan apa yang terjadi ???, hubungan itu sendiri akan menjadi "BEBAN" yang berat dan tak jarang berakhir dengan perpisahan.
Masih untung bila itu terjadi pada pasangan yang belum  menikah, akan tetapi bayangkan jika itu terjadi pada pasangan yang sudah membina hubungan rumah tangga lama, atau yang akan segera melangsungkan pernikahan. Bisa dibayangkan ???? :)

Hal pertama yang hendak coba saya tekankan adalah TIDAK ADA RASA CINTA ITU YANG MENYAKITKAN, BILA ITU SAKIT ITU BUKAN CINTA. Bila ada anggapan bahwa bila kita mencintai seseorang  kita harus bersiap - siap sakit itu adalah pernyataan yang sama sekali tidak benar. Jadi bila kita merasa tersakiti itu bukan "CINTA".... tapi rasa sayang yang kita berikan kepada orang yang salah. Lalu apakah kita HARUS mengganti orang yang kita cintai tersebut dengan orang lain ???? Tentunya tidak, akan tetapi buatlah orang itu menjadi seseorang yang pantas untuk kita CINTAI.

Lalu beberapa sahabat bertanya kepada saya, bagaimana bila kita sudah berusaha dengan baik untuk membuat pasangan kita pantas untuk dicintai, dan tidak berhasil ???

Sebelumnya saya ingin mengajak semuanya merenung, bila kita mencintai seseorang semakin dalam rasa itu, tanpa sadar kita meletakkan harapan.... dan kekecewaan itu akan muncul saat HARAPAN kita tidak dapat dipenuhi oleh pasangan kita. Begini teman, ada beberapa orang yang memang dalam hidupnya tidak bisa di"reparasi" sama sekali. Bila kita hidup bersama orang seperti itu, hanya tinggal masalah waktu untuk sebuah perpisahan itu terjadi. Dan bila kita merasa sudah cukup berusaha lagi dan lagi... maka ada kalanya kita bersikap tegas untuk membuat keputusan. Sangat mungkin bila keputusan kita itu adalah suatu jalan agar pasangan kita tersebut bisa berubah dalam hubungan berikutnya, entah itu bersama kita lagi ataupun bersama orang lain.

Kembali berbicara tentang HARAPAN..... ingat bahwa harapan itu bisa menjadi penyiksa bagi pasangan kita. Namun banyak dari kita yang tidak sadar, karena apa? karena biasanya sang penyiksa itu tidak sadar bahwa ia sedang menyiksa orang lain dengan HARAPAN - HARAPAN yang benar menurut dirinya namun aneh menurut pasangannya. Aneh karena HARAPAN itu sendiri tidak tersampaikan dengan BAIK. Maka sampaikanlah harapan itu dengan cara yang baik. Sekali lagi saya tekankan.... dengan cara yang baik.
Ingat penyampaian sesuatu itu akan mudah diterima orang lain bila kita sampaikan dengan baik. Baik waktunya... baik pula tutur katanya.
Sebagai contoh kita ingin memberitahukan kepada seorang anak untuk mandi sepulang sekolah. Orang tua pertama mengatakan "Ayooo mandi,, mau jadi apa kamu kalo tidak suka mandi, dasar anak jorok". Sudah pasti sang anak akan kesal, dan bukannya mandi malah dia menangis. Bandingkan dengan orang tua yang mengatakan "Yuk mandi yuuk, kalo bersih pasti lebih segar, biar kuman tidak masuk jadi kamu tidak sakit, kalau sakit kan ga bisa makan es cream lagi". Silahkan meniilai apa yang akan terjadi.....
So.. mulai sekarang,, just SPEAK UP my friend... katakan harapan kepada pasangan kita, toh pasangan kita bukan dukun atau paranormal yang bisa menerka - nerka apa sebenarnya keinginan kita.


Yang kedua, sesekali pujilah pasangan apalagi setelah ia "MEMAMERKAN" keberhasilannya. Walaupun terdengar gombal mungkin atau basi,,, tapi dalam lubuk hatinya itu adalah hadiah terindah untuk keberhasilannya.


Gud Luck yah... wassalamualaikum

"There is no failed in this life, only those who give up so EARLY"




Yudhi Yunada

0 komentar: